Jauh sebelum Ramadhan yang kini bisa kita lihat banyak musaadah berseliweran dimana-mana, masyarakat Mesir memang sudah terkenal akan kedermawanannya, tak terkecuali Al-Azhar. Bisa kita saksikan, lembaga besar cendekiawan muslim yang berjantungkan di Kairo ini sangatlah bermurah hati dan tidak mengambil keuntungan dengan memberikan beasiswa serta subdisi bagi seluruh pelajarnya, khususnya bagi para wafidin yang jumlahnya kini puluh ribuan. 

Tak cukup sampai di situ, setiap bulan Ramadhan Al-Azhar pun turut berkhidmat dengan memberikan ifthar yang bisa dikatakan berkelas untuk ribuan orang. Lalu, bagaimana ya kira-kira cara Al-Azhar mempersembahkan ifthar tersebut? Dan bagaimana fakta-fakta tentangnya? Penasaran kan? Yuk simak saja penjelasannya di tulisan ini!

1. Ribuan Paket Takjil dan Makanan Berat.

Iya, kamu nggak salah baca. Berbuka di Masjid Al-Azhar itu memang luar biasa. Meskipun Al-Azhar telah banyak memberi beasiswa bagi seluruh pelajar yang berasal dari berbagai penjuru dunia. Namun hal itu tak mengurangi kedermawanan Azhar sedikit pun, terutama saat kini Ramadhan.

Ribuan paket takjil dan makanan berat disiapkan eksklusif untuk semua yang hadir di Masjid Al-Azhar. Nggak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 5000 ribu paket loh. Oh ya, makanannya pun bukan makanan biasa, melainkan satu paket nasi dengan lauknya yang melimpah dan dapat membuat perut kenyang hingga sahur.

2. Dihadiri Wakil Grand Syekh

Sc: FB Jami’Azhar, Wakil Grand Syekh Al-Azhar Prof. Dr. Muhammad Dhuwaini sedang memantau jalannya iftar jamai

Berbuka di Al-Azhar memang luar biasa. Yang bikin hati terpana selanjutnya adalah kehadiran Wakil Grand Syekh Azhar Prof. Dr. Muhammad Dhuwaini. Hebatnya lagi, beliau tidak hanya sekedar hadir pada pembagian, namun turut serta memperhatikan, mengawasi, dan tidak jarang merapikan tempat bagi yang ingin berbuka di sana.

Mampu melihat dan bertemu wakil grand syekh ini adalah sebuah kehormatan besar tentunya. Sebagaimana lazim diketahui, sebagai tokoh besar, beliau sangat dihormati oleh seluruh lapisan masyarakat, dan waktu yang dimilikinya tentulah sangat-sangat padat. Tapi karena Ramadhan tiba, beliau meluangkan waktunya serta turut andil dalam melayani ifthar di masjid yang bersebrangan dengan Masjid Sayyidina Husain ini. 

3. Limited Seat

Berbuka di Masjid Al-Azhar sangat digemari oleh berbagai kalangan, baik itu masyarakat Mesir pada umumnya hingga para pelajar asing. Hidangannya yang harum semerbak menyentuh indera penciuman manusia, serta bingkisan eksklusifnya digemari banyak orang. Karena itu tentu ifthar di sana selalu penuh. Bukan sekadar penuh ramai. Akan tetapi penuh full.

Maka dari sini Al-Azhar membuat kebijakan agar keadaan menjadi tertib dan nyaman. Yaitu dengan memberlakukan waktu open gate dari mulai jam empat hingga ditutup sekitar pukul lima sore. Adapun kamu yang ingin berbuka di Azhar, yuk jangan sampai telat. Kalau telat nanti kamu nggak kedapatan tempat deh.

4. Eksklusif untuk Wafidin

Menjadi mahasiswa Azhar adalah privilege tersendiri di Mesir. Salah satunya adalah bahwa paket eksklusif Ramadhan yang diberikan Azhar ini diutamakan untuk para pelajar wafidin loh… Ketika mengantri di depan gerbang Azhar, para petugas lebih dulu menarik para pelajar Azhar. Terutama yang bermuka Indonesia, wah bisa langsung masuk tanpa ditanyai sedikit pun. Privilege banget kan? Tapi syaratnya, kamu jangan sampai terlambat ya!

5. Sistem Antri Khusus

Karena seat yang terbatas, pada tahun sebelumnya Al-Azhar menggunakan sebuah link internet agar para pelajar bisa mendaftar untuk berbuka. Hal itu dilakukan agar kuota berbuka bisa sesuai dengan jumlah yang mendaftar. Namun tahun ini Azhar merubah sistemnya, yaitu dengan menggunakan sistem kupon. Jadi yang berhak masuk dan mendapatkan paket berbuka adalah mereka yang mendapatkan kupon saja. 

6. Sholat Maghrib dan Makanan yang Terletak di Depan Setiap Orang. 

Beneran. Jikalau di Indonesia tempat berbuka dibedakan dengan tempat shalat, maka di Azhar tidak demikian. Sebelum berbuka, para panitia merapikan dan mengatur barisan per shaf (sebagaimana shaf shalat) untuk berbuka. Namun, ketika sholat barisan tersebut tidak boleh berantakan. Shalatnya tetap di tempat, sebagaimana yang telah diatur sebelumnya. Maka, ini menjadi suatu hal yang berbeda bagi para Masisir pada umumnya.

7. Sebagai Ajang Silaturahmi 

Tidak hanya sekedar berbuka puasa, tapi para pelajar yang hadir di Masjid Azhar untuk berbuka bisa saja bertemu dengan teman lama atau teman yang jarang bertemu, yang sama-sama berkuliah di Al-Azhar. 

Selain itu, para pelajar Indonesia bisa saja bertemu dengan pelajar-pelajar dari negara lain, sebab yang hadir pada saat itu banyak, tidak hanya dari indonesia saja. Karenanya ini menjadi ajang silaturahmi baik kepada sesama mahasiswa Indonesia dan juga sebagai tempat untuk mengenal dan bertemu dengan teman-teman dari negara lain.

Nah itulah dia beberapa fakta berbuka puasa di Azhar. Tentunya kamu yang berkuliah di sana mempunyai privilege besar untuk menghadiri ini. Dan beginilah Al-Azhar dengan kedermawanan dan keindahannya yang luar biasa terhadap para muslim, terutama kepada pelajar. 

Eh tapi ngomong-ngomong kamu udah pernah ikutan berbuka di Azhar? Haa.. belum? Ayo buruan ikutan, jangan sampai telat deh. Soalnya makanannya enak banget loh. Sampai jumpa di Masjid Al-Azhar ya!

Penulis: Rizky Saputra
(Mahasiswa tingkat 1 Fakultas Syariah Islamiyah)
Penyunting: Rifqi Taqiyuddin

Baca juga: Mau Tarawih Keliling? Jangan Lupa Perhatikan 5+ Hal Berikut Ini!