Oleh: Rifqi Taqiyuddin

Seolah sudah menjadi tradisi, ketika bulan Ramadhan tiba, banyak di antara Mahasiswa Indonesia di Mesir (red:Masisir) yang membuat agenda untuk melakukan aktivitas tarawih keliling atau yang sering disebut Tarling. Tidak salah memang jika banyak yang memiliki rencana untuk melakukannya, sebab Mesir khususnya Kairo memiliki banyak sekali masjid-masjid bersejarah nan estetik yang dapat disinggahi dan dapat menjadi bahan insta story.

Dalam aktivitas ini, di antara Masisir mungkin ada yang sudah membuat planning destinasi masjid mana sajakah yang akan dikunjungi selama satu bulan penuh bersama dengan circle-nya, atau bahkan ada juga yang Tarlingnya dilakukan secara dadakan tanpa perencanaan.

Terlepas dari itu semua, ya itu suka-suka Masisir sih. Saya tentu tidak ikut campur tentang hal itu. Namun di sini, saya akan sedikit memberikan semacam saran atau bisa dibilang tips secara tipis-tipis bagi Masisir yang ingin menjalankan aktivitas Tarling. Apa sajakah tipsnya? Kuy langsung simak saja berikut ini!

1. Bawa Air Minum

Hal pertama yang harus diperhatikan saat tarawih keliling adalah dengan membawa air minum. Mungkin bisa dibilang terkesan sepele sih, namun percayalah, hal ini sangat dibutuhkan banget lho! Dan sepertinya saya rasa bagi semua pun akan sepakat bahwa membawa air saat Tarling adalah sesuatu hal yang sangat penting.

Untuk jenis air yang dibawa, itu seterah angtum saja sih. Mau air botolan dengan berbagai merk yang ada di baalah, air filter rumah yang alatnya tidak diganti selama bertahun-tahun, atau bahkan air isi ulang yang banyak terdapat di pinggiran jalan. Pokoknya terserah angtum saja dah. Sing penting ada minuman yang dapat menghilangkan rasa kehausan.

2. Tahu Rute

Berikutnya hal yang harus diperhatikan saat tarawih keliling adalah mengetahui rute masjid yang akan dituju. Nah untuk poin ini saya rasa para pembaca pun seharusnya sudah paham sih. Karena bagaimana mungkin kita bisa sampai satu tujuan dalam hal ini masjid tempat Tarling kalau gak tahu rutenya? Masa iya kita mau nyasar ke tempat lain? Opera Air Mall misalnya.

Selain paham akan rute yang ditempuh, hal lain juga yang harus diketahui adalah tentang transportasi apa sajakah yang bisa membawa kita untuk sampai ke masjid tersebut. Misalnya apakah dengan menggunakan metro kah, bis kah, atau yang lainnya. Namun di sini, penulis lebih menyarankan agar lebih baik menggunakan moda transportasi online seperti InDrive, Uber, atau Didi, khususnya jika berangkat bareng rombongan. Sebab hal tersebut setidaknya dapat mengefesiensi waktu perjalanan dan kita hanya tinggal duduk manis, eh tiba-tiba langsung sampe di tujuan.

3. Berangkat Bareng Siapa?

Selanjutnya adalah berangkat bareng siapa? Maksudnya di sini adalah penulis lebih menyarankan untuk tidak solo Tarling jika belum berpengalaman, khususnya bagi para Maba yang belum tahu kondisi lapangan. Lebih baik angtum berangkat bareng kawan-kawan yang antum miliki, bisa dari kawan almet, afiliatif, kuliah, talaqqi, organisasi, dan jenis-jenis kawan lainnya. Namun jika ternyata angtum adalah orang yang kepalang introvert dan tidak memiliki teman, yah itu mah gak tau ya gimana.

Oh ya di sini juga saya ingin katakan, jangan Tarling bareng pasangan ya! Maksudnya pasangan yang belum resmi alias masih berstatus pacaran. Bukan bermaksud iri atau gimana, tapi jalan-jalan sama doi itu gak boleh akhi! Apalagi ini bulan yang suci! Eh di bulan lain juga sebenarnya gak boleh sih! Kecuali kalau memang sudah ada ikatan suci pernikahan, itu mah boleh-boleh saja ya.

4. Perhatikan Estimasi Waktu

Kemudian hal lain yang harus diperhatikan saat tarawih keliling adalah dengan memperhatikan estimasi waktu perjalanannya. Kenapa ini penting? Karena takutnya angtum malah ketinggalan shalatnya. Kan gak lucu judulnya tarawih keliling tapi malah gak shalat tarawih.

Sebagai contoh, jika angtum memiliki rencana untuk Tarling di masjid yang agak jauh seperti Masjid Amr bin Ash, ya maka setelah shalat maghrib dan menyantap hidangan yang bikin kenyang, angtum sebaiknya langsung bergegas dan berangkat menuju masjid tersebut.

5. Jaga Niat

Hal yang tidak kalah penting juga adalah dengan menjaga niat dalam menjalankan aktivitas tarawih keliling. Jadikan niat angtum melakukan Tarling ini adalah semata-mata hanya untuk beribadah kepada-Nya. Sebenarnya gak salah sih kalau niatnya ingin jalan-jalan atau mencari pengalaman baru, tapi tetep setidaknya sisipkan juga untuk ibadah lillaahi ta’ala.

Pokoknya sih niatnya jangan sampai untuk hal-hal yang dapat merusak nilai ibadah. Misalnya seperti melakukan Tarling hanya untuk bahan insta story, konten TikTok, atau yang semisalnya.

6. Perhatikan Diri dan Barang Bawaan

Hal penting terakhir saat Tarling yang harus diperhatikan adalah dengan menjaga diri serta barang berharga yang dibawa. Sebenarnya kalau poin ini sih berlaku untuk segala keadaan ya! Mau itu saat Tarling, jalan-jalan ke Mamsya, atau ya sekedar saat naik tremco.

Pokoknya ya, kemana pun angtum berjalan, tetap selalu jaga keamanan diri dan barang bawaan ya! Seperti kata Bang Napi sang Icon berita kriminal di tahun 2000-an, “Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan, waspadalah! Waspadalah”.

Yah itulah mungkin beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh siapa saja ketika ingin melakukan aktivitas tarawih keliling alias Tarling. Semoga informasinya bermanfaat ya! See you in next tulisan tentang rekomendasi masjid untuk Tarling!

Baca juga: Daftar 5 Masjid di Kairo yang Cocok untuk Tarawih Keliling, dari Tertua hingga Wallpaper Uang Pound! (Part 1)