Kemarin, 7 Ramadhan yang bertepatan dengan tanggal 17 Maret 2024, Al-Azhar sebagai institusi tempat hampir seluruh Masisir bernaung baru saja merayakan hari ulang tahunnya. 1084 tahun, itulah usia Al-Azhar saat ini. Di usianya yang lebih dari 1 milenial, lembaga pendidikan yang menjadi kiblat ilmu kaum muslim sedunia ini masih terus istiqamah menebarkan risalah-risalah Islam ke penjuru alam.

Dalam perjalanannya, tentu sudah tidak terhitung lagi ulama besar dari seantero dunia yang lahir dari rahimnya. Hingga kini pun, pelajar Al Azhar datang dari berbagai Benua, Afrika, Asia, Eropa bahkan hingga Amerika.  

Seluruh fakta di atas tentu sudah tidak bisa terbantahkan lagi. Namun pada kesempatan ini, saya tidak akan berbicara panjang lebar mengenai tinta-tinta emas yang sudah ditorehkan Al Azhar. Melainkan di sini, saya hanya sekedar ingin menuliskan beberapa fakta unik dan menarik seputar Al-Azhar, baik itu mengenai masjidnya maupun instansi pendidikannya. Apa sajakah fakta tersebut? 

1. Didirikan oleh Syiah

Fakta pertama tentang Al-Azhar adalah bahwa ia didirikan oleh pemerintahan Syiah, dalam hal ini tepatnya oleh Dinasti Fatimiyyah. Kala itu, Panglima Jauhar Al-Siqilli dibawah perintah Khalifah Fatimiyyah Al-Mu’izz li-Din Allah mendirikan Al-Azhar dalam kurun waktu sekitar dua tahun. Dimulai pada bulan Jumadil Awwal 359 Hijriyah/970 Masehi dan kemudian selesai pada tahun 361 Hijriyah/972 Masehi yang bertepatan pada tanggal 7 Ramadhan.

Pada awal pendiriannya, Kekhalifahan Fatimiyah selalu mendorong para pelajar agar melakukan perkumpulan di Masjid Al-Azhar, alhasil terbentuklah madrasah Al-Azhar yang mana dinobatkan sebagai salah satu instansi pendidikan tertua yang masih berjalan sampai saat ini.

Kini, Al-Azhar selain melakukan aktivitas pendidikan di masjidnya yang sering disebut sebagai talaqqi, sejak tahun 1930-an juga mulai membentuk unit akademik modern berupa universitas, yang mana pada masa itu baru ada beberapa fakultas keagamaan. Barulah pada masa pemerintahan presiden kedua mesir, Gamal Abdel Nasser, Al-Azhar menambahkan fakultas non agama seperti ekonomi, kedokteran, bisnis dan farmasi.

2. Ditutup dalam Kurun Waktu yang Panjang

Fakta berikutnya adalah bahwa Al-Azhar pernah ditutup dalam jangka waktu yang panjang, tepatnya pada masa Ayyubiyah yang dimulai pada tahun 1171. Barulah Kemudian dibuka kembali setelah hampir satu abad aktivitas penutupan yang dilakukan. Alasan penutupannya kala itu adalah karena untuk menghilangkan paham-paham syiah yang melekat dalam tubuh Al-Azhar.

Pada abad kekosongan tersebut, shalat Jum’at di Masjid al-Azhar pun dilarang dan dipindahkan ke Masjid al-Hakim. Semenjak itulah Dinasti Fatimiyah berakhir sehingga Al-Azhar berubah menjadi madrasah pendidikan Sunni.

3. Adanya Riwaq Jawi

Riwaq atau ruwaq merupakan suatu bagian tertentu dalam Masjid Al-Azhar yang dikhususkan untuk para pelajar sebagai tempat tinggal dan pusat kegiatan masing-masing pelajar yang diklasifikasikan berdasarkan asal daerahnya, meskipun ada juga yang berdasarkan mazhab.

Nah, di antara banyak riwaq untuk para pelajar luar Mesir terdapat riwaq Al Jawwah yang dikhususkan untuk pelajar yang berasal dari jawi. Meskipun bernama Jawi/Jawa, bukan berarti pelajar yang berada di sini berasal dari jawa saja. Kata Jawa/Jawi pada masa itu di kawasan Timur Tengah masyhur digunakan merujuk pada daerah Asia tenggara. Maka dari itu pelajar di riwaq jawi juga berasal dari Malaysia, Brunei, Thailand, Filipina dan Singapura

4. Asal-muasal Nama Al-Azhar

Berbicara soal penamaan Al-Azhar, maka ada tiga versi mengenai asal nama tersebut. Pertama, karena Dinasti Fatimiyah menisbatkannya kepada salah satu putri nabi yang bernama Fatimah yang dijuluki az Zahra. Yang mana lafadz al Azhar dan az Zahra memiliki asal kata yang sama. Kedua, karena bangunan Azhar dikelilingi oleh istana-istana megah yang bernama az Zahra. Ketiga, sebagai harapan supaya masjid ini di waktu mendatang menjadi masjid yang paling bercahaya. Namun dari tiga pendapat ini, pendapat pertamalah yang lebih kuat dan menjadi sandaran banyak ahli.

5. Bukan Universitas Tertua

Masih banyak orang yang menganggap bahwasanya Al-Azhar adalah instansi pendidikan tertua yang masih beroperasi hingga saat ini. Padahal sebenarnya ini adalah sebuah kekeliruan. Pasalnya, ada universitas yang lebih dulu berdiri dari al Azhar dan juga tetap beroperasi hingga saat ini. Universitas Al-Qarawiyyin namanya.

Universitas Al-Qarawiyyin adalah universitas yang didirikan pada 895 Masehi oleh wanita muslim kelahiran tunisia bernama Fatima Al-Fihri. Uniknya, selain dinobatkan sebagai universitas tertua yang masih beroperasi hingga saat ini, Al Qarawiyyin juga dinobatkan sebagai universitas pertama di dunia yang didirikan oleh wanita.

Jarak antara Al-Azhar dan Al-Qarawiyyin cukup besar. Al-Azhar didirikan pada 970M (359H) sedangkan Al-Qarawiyyin didirikan pada 859M (282H). Dengan begini sangat jelas bahwa Al-Azhar bukanlah universitas tertua yang tetap beroperasi hingga saat ini.

Namun, apa yang menyebabkan Universitas Al-Azhar lebih dikenal melebihi Universitas Al Qarawiyyin? Jawab sendiri aja ya!

Penulis: Haidar Muttaqi
(Mahasiswa tingkat 1 Fakultas Syariah Islamiyah)
Penyunting: Rifqi Taqiyuddin

Baca juga: Sejarah Al-Azhar